Minggu, 03 Oktober 2010

Tugas Riset Pemasaran

Abhina Sakti D, 10207007,4EA03.

Review Jurnal
Tema / Topik : Pemasaran
Judul, Pengarang, Tahun :
Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan Empiris pada Jasa Pariwisata, Sudarmiatin, 2009.

1. Latar Belakang dan Masalah
 Konsumen adalah orang atau organisasi yang membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi atau dijual kembali atau diolah menjadi barang lain lebih lanjut. Dengan demikian yang disebut konsumen tidak hanya meliputi konsumen akhir, tetapi juga konsumen antara dan konsumen industri. Untuk mencapai tujuannya setiap perusahaan baik dagang, jasa maupun industri sudah tentu memerlukan kehadiran konsumen. Bahkan untuk mencapai tujuan tersebut, para pelaku bisnis rela mengeluarkan biaya besar untuk menarik perhatian konsumen seperti melakukan promosi dan riset konsumen dalam rangka menyusun strategi pemasaran yang tepat.
Perilaku konsumen dalam membeli jasa (termasuk di dalamnya jasa pariwisata) sedikit berbeda dengan perilaku konsumen dalam membeli produk barang. Bila dibandingkan dengan produk barang, maka penilaian konsumen terhadap jasa cenderung lebih subjektif. Sebab karakteristik jasa bersifat abstrak, tidak bisa dilihat secara kasad mata dan tidak ada tenggang waktu antara masa produksi dan masa konsumsi. Pada saat jasa itu diproduksi maka pada saat yang sama jasa tersebut dikonsumsi.
Beberapa model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para penulis lebih banyak berorientasi pada produk barang. Dengan demikian untuk mempelajari perilaku konsumen pada perusahaan jasa seyogyanya mempertimbangkan pula hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Perusahaan dengan segmen konsumen yang berbeda, maka berbeda pula strategi pemasaran yang digunakan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Kotler (1997) bahwa segmentasi konsumen dapat dikelompokkan berdasarkan demografi, psykhografis, geografis dan perilaku. Segmentasi demografi membagi konsumen berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, pendapatan, agama dan kebangsaan.
Faktor demografi ini merupakan dasar yang paling populer dalam mengklasifikasi konsumen. Salah satu alasannya adalah bahwa kebutuhan dan keinginan konsumen biasanya berhubungan erat dengan variabel-variabel demografi. Segmentasi geografi membagi konsumen berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik kepribadian. Segmentasi geografis membagi konsumen berdasarkan pemukiman, kota, kabupaten, propinsi dan negara. Sedangkan segmentasi perilaku membagi konsumen berdasarkan pengetahuan, sikap dan tanggapan terhadap suatu produk. Banyak orang percaya bahwa variabel perilaku merupakan gagasan awal yang paling baik untuk membangun segmen pasar. Pengetahuan tentang segmentasi pasar ini sangat membantu pemasar dalam menyusun strategi pemasaran yang digunakan.

2. Metodelogi
 Variabel : Perilaku.
 Data : Primer.
Model :
- Model Perilaku Konsumen dari Assael (1992).
- Model Perilaku Konsumen menurut Hawkins (1998).
- Model Perilaku Konsumen menurut Kotler (1997).
- Model Perilaku Konsumen menurut Engel, Blackward dan Miniard (1995).
Tahapan : Study Pustaka.

3. Hasil dan Kesimpulan
 Konsumen adalah orang atau organisasi yang membeli barang atau jasa untuk dikonsumsi atau dijual kembali atau diolah menjadi barang lain lebih lanjut. Dengan demikian yang disebut konsumen tidak hanya meliputi konsumen akhir, tetapi juga konsumen antara dan konsumen industri. Dari berbagai definisi perilaku konsumen dapat disimpulkan bahwa (1) Perilaku konsumen menyoroti perilaku baik individu maupun rumah tangga. (2) Inti dari perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan pembelian barang atau jasa (3) Tujuan mempelajari perilaku konsumen adalah untuk menyusun strategi pemasaran yang berhasil.
Pemasar perlu memahami perilaku konsumen agar dapat menyusun strategi pemasaran yang berhasil. Selain pemasar, maka lembaga pendidikan, lembaga sosial dan pemerintah juga perlu mengetahui perilaku konsumen. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) adalah salah satu lembaga sosial yang kegiatan utamanya mendidik dan melindungi konsumen dari praktik-praktik bisnis yang merugikan konsumen. YLKI bermaksud untuk membantu konsumen dalam memilih produk baik berbentuk barang atau jasa dengan benar, terhindar dari penipuan serta menjadi konsumen yang bijaksana.
Telah dikenal banyak teori perilaku konsumen mulai dari Assael (1992), Hawkins (1998), Kotler (1997) dan Engel (1995). Semuanya menunjukkan bahwa variabel prediktor memiliki pengaruh langsung terhadap perilaku pembelian. Namun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel prediktor pada model perilaku konsumen tersebut bisa berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap perilku pembelian melalui image konsumen.

4. Saran Untuk Lanjutan
 Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa sebuah model perilaku konsumen tidak bisa diterapkan untuk seluruh segmen konsumen, sebab setiap segmen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda.


Sumber :
fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/sudarmiatin_1.pdf.


Tiga Jurnal :
- Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan Empiris pada Jasa Pariwisata, Sudarmiatin, 2009.
- Jurnal Manajemen Pemasaran Modern Vol. 1, Widiyanto, 2009.
- Analisis Kepuasan Debitur Kredit Retail Berdasarkan Bauran Pemasaran Pada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar